Skip to main content

Ini lohh lokasi indah di Sukasari, Purwakarta

KECAMATAN Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, digadang-gadang bakal dijadikan tujuan wisata baru oleh pemerintah setempat. Hal ini cukup beralasan, mengingat wilayah paling Barat di kabupaten kecil itu memiliki potensi pariwisata yang cukup melimpah. Sebut saja salah satunya, keberadaan beberapa Curug (air terjun) yang terdapat beberapa titik di lokasi tersebut.
Beberapa waktu lalu, Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi pun berpendapat, ‎jika Kecamatan Sukasari ini memiliki keindahan tersendiri. Menurutnya, gunung-gunung yang menjulang tinggi serta panorama alam yang masih asri di wilayah itu, bisa dikembangankan menjadi destinasi wisata baru.
"Kami memang berencana menjadikan kecamatan ini sebagai tujuan wisata," ujar Kang Dedi (sapaan bupati), belum lama ini. Dedi menjelaskan, dulu tak banyak orang yang tahu jika daerah yang berada paling ujung Waduk Jatiluhur ini memiliki panorama alam yang cukup eksotis. Cukup beralasan memang, karena saat itu jarang ada orang yang mau untuk memijakan kaki ke wilayah ini. Mengingat, untuk sampai ke kecamatan itu tak bisa menggunakan jalur darat.‎
"Dulu kan aksesnya hanya bisa dilalui menggunakan perahu dengan menyebrangi Danau Jatiluhur. Makanya, jarang ada orang yang mau mengeksplor pariwisata di wilayah ini," jelas dia.
Tapi, kata dia, setelah pemerintah membangun jalan darat menuju wilayah ini, saat ini kecamatan tersebut ramai dikunjungi para pelancong. Hampir setiap akhir pekan, banyak warga yang sengaja datang ke kecamatan tersebut untuk sekedar menikmati panorama alam yang ada di wilayah ini.
"Infrastruktur kan sudah mendukung. ‎Karena, pemerintah telah membangun akses jalur darat ke wilayah tersebut yang cukup memadai‎," tambah dia.
Sementara itu, Zaki Yusuf, tokoh Pemuda asal Kecamatan Sukasari menjelaskan, di wilayahnya ada beberapa lokasi alam yang mulai banyak dikunjungi wisatawan. Di antaranya, Curug Jayanti di Kampung Cisaat Desa Sukasari, Curug Tilu di Kampung Gunung Buleud dan Curug Cikanyayan di Desa Ciririp.
Selain curug dan pegunungan, sambung dia, ada juga beberapa lokasi yang sering dijadikan lokasi camping. Seperti Tampian (Pelabuhan) Perahu di Cilipa Desa Sukasari, yang lokasinya persis di tepi Waduk Jatiluhur.
"Pokoknya, di wilayah kami banyak terdapat potensi pariwisata yang bisa dikembangkan," ujarnya singkat.
(ren)
Sumber: okezon

Comments

Popular posts from this blog

Wisata baru Kec Sukasari (curug cimata indung)

Assalamualaikum wr wb.  Yahh baru2 ini komunitas pecinta alam sukasari (komp@s) gencar mencari tempat wisata yg ada di kec Sukasari Kab Purwakarta.  Dan tlah d tmukannya Curug baru selain curug tilu, curug mahrom, dan curug tonjong. Kini ada curug cimata indung. Yg brada di blantara hutan di desa Sukasari. Yg tpatnya brada di kp Ci saat. Curug ini sangat asri karena blom bnyak orang yg mngetahui curug ini.  Kalo masih penasaran dengn keberadaan Sukasari. Yukk folow blog ini. Untk mnambah wisata di INDONESIA. 

EKSPEDISI CURUG CIBODAS

Destinasi alam Sukasari yang menyimpan berbagai keunikan dan keindahan alam, ternyata masih terdapa banyak curug. Dimana curug kali ini terdapat di Kampung Cibodas, Desa Parungbanteng, Kec Sukasari. Yaa namanyapun Curug Cibodas. Curug ini terletak di perbatasan antara Kab Purwakarta dan Kab Cianjur. Curug ini sangat cocok buat memanjakn mata. Walau akses jalan belum sampai ke tempat ini namun untuk para petualang ini bisa di tempuh. 

Sukasari Menjadi Tujuan Wisata Di Purwakarta

Konsep pembangunan berdasarkan karakter wilayah telah menjadi ciri khas pola pembangunan di Kabupaten Purwakarta. Setelah sukses membuka jalur lingkar barat dengan membangun infrastruktur jalan dari Cikaobandung, Jatiluhur, melintasi Sukasari menuju Gunung Karung di Kecamatan Manis, kini Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, tengah bersiap menjadikan Sukasari sebagai Zona Khusus Wisata. Danau Jatiluhur akan dijadikan sebagai ikon oleh pemerintah kabupaten sebagai wisata air melalui skema pembangunan "Wisata Kampung Air Mbah Jawer”. Nama ini diambil dari cerita rakyat masyarakat setempat yang meyakini danau buatan terbesar di Indonesia itu dihuni oleh "karuhun" bernama Mbah Jawer. “Kita tetapkan wilayah tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata. Perbupnya sudah siap,” kata Dedi Mulyadi saat ditemui hari ini, Sabtu (11/2) di rumah dinasnya di Jalan Gandanegara No 25. “Kita serahkan nanti pengelolaannya kepada masyarakat setempat. Mereka lebih merasa memiliki t...